Asesmen Organisasi

Orientasi layanan asesmen organisasi ditujukan untuk  tercapainya kesempurnaan fungsi dan struktur organisasi demi mencapai efektivitas dan efisiensi organisasi. Disamping itu, perubahan lingkungan yang cukup pesat dan kompetitif, membutuhkan kesiapan dari organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dan menyiapkan SDM-SDM yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi.

Aktivitas asesmen organisasi dilakukan dengan pendekatan baik kualitatif maupun kuantitatif dengan melibatkan interaksi intensif antara kedua belah pihak. Kegiatan asesmen dimaksudkan untuk pengembangan  institusi ke depan yang kemudian dilanjutkan dengan penataan organisasi berbasis ilmu psikologi. Jika diperlukan LPKM akan melakukan kerjasama dengan cabang ilmu lain, misalnya manajemen, akuntasi, hukum dsb. Beberapa contoh kegiatan asesmen organisasi yang telah ditangani oleh LPKM adalah sebagai berikut:

a.   Analisis Jabatan

Kegiatan analisis jabatan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang deskripsi pekerjaan, spesifikasi individu yang menjalankan pekerjaan tersebut, hingga evaluasi pelaksanaan suatu pekerjaan pada suatu jabatan. Informasi ini sangat berguna bagi organisasi dalam rangka mendapatkan gambaran yang jelas tentang kesesuaian antara pekerjaan dengan spesifikasi SDM yang dimiliki oleh organisasi.

b.   Asesmen Kompetensi/Manajerial

Asesmen Kompetensi dilakukan untuk menilai apakah seseorang mempunyai potensi untuk menduduki posisi manajerial, baik first line, middle, maupun top manager. Kegiatan asesment kompetensi dapat dilakukan dalam bentuk Asesmen Center maupun Quasi Assessment Center. Mengacu pada pedoman penilaian kompetensi Pegawai Negri Sipil dari BKN Peraturan No. 23 Tahun 2011, kegiatan tersebut dapat berupa:

  1. Assessment center (AC), suatu metode yang memprediksi perilaku untuk jabatan tertentu (job target) dengan menggunakan beberapa simulasi. AC dilakukan dengan metode yang objektif, kredibel dan komprehensif dalam menera potensi dan kompetensi karyawan. Program ini memiliki keunggulan karena menggunakan banyak metode (multimethod), banyak asesor (multiassessor), berdasarkan kriteria, banyak sumber (multiple input), sarana perekaman, integrasi data dengan assessor meeting, dan melibatkan sedikitnya 5 – 6 assessee (multiple participant)
  2. Quasi assessment center, metode standar yang dilakukan untuk menilai atau mengukur kompetensi dan prediksi keberhasilan pegawai dalam suatu jabatan dengan menggunakan paling kurang dua alat ukur yang salah satunya dapat berupa simulasi berdasarkan persyaratan kompetensi jabatan dan dilakukan oleh beberapa asesor, minimal 3 orang. Dalam prosesnya akan digunakan psychological tools dan behavioral assessment serta analisis rekam jejak dan beberapa tools penilaian diri dan aspirasi. Untuk tujuan khusus LPKM bekerjasama dengan beberapa profesi (subject matter expert) yang terkait dengan kompetensi manajerial tertentu.

 

c. Analisis Beban Kerja

Analisis beban kerja dilakukan dalam rangka memotret kesesuaian individu menduduki suatu posisi di organisasi (person-job fit). Kegiatan ini dapat memberikan informasi tentang permasalahan ketidakharmonisan hubungan kerja dalam suatu organisasi. Dengan analisis beban kerja, organisasi mampu melihat potensi overload, overlap, dan underload dalam suatu jenis pekerjaan.